View Masjid Al Barkah, Pinayungan, sore hari menjelang maghrib. Desain dan perpaduan warna yang tampak modis, lembut dan modern.
Menurut info grafis yang dibagikan di laman facebook salah seorang pengurus dan panitia pembangunan Masjid Al Barkah, Bpk. M. Yusup Setiawan, tertulis bahwa pada tahun 1966 bangunan Masjid Al Barkah seluas 6 x 8 m² (48 m²) bertempat di lahan milik (alm) H. Asta, lokasi yang saat ini terletak toko "Idol Mart".
Kemudian pada tahun 1969, bangunan Masjid Al Barkah pindah ke tanah milik (alm) H. Amo Sukatma dengan luas tanah 279 m², luas bangunan 8 x 10 m².
Pada tahun 1984, seluruh bangunan lama dibongkar untuk dibangun kembali dengan ukuran 10 x 10 m² di atas tanah wakaf seluas 536 m², wakaf dari (alm) H. Amo Sukatma (279 m²) dan (alm) H. Ahmad Kasum (257 m²).
Tahun 1996 kembali dilakukan pemugaran/pembongkaran bangunan Masjid Al Barkah dan dibangun kembali secara permanen dengan konstruksi beton (seperti sekarang) dengan ukuran bangunan 11 x 11 m² dan luas tempat ibadah 208 m².
Dikarenakan jumlah jamaah terus bertambah, pada tahun 2006 dibangun lantai 2 dari konstruksi baja (H Beam) dengan lantai kayu/papan.
Di tahun 2018 rencana pembangunan renovasi Masjid Al Barkah untuk perluasan tempat ibadah dengan pertimbangan: (1) tidak tertampungnya jamaah yang setiap hari semakin bertambah; dan (2) bangunan fisik sudah dimakan usia, sekitar 23 tahun dan banyak material yang sudah rusak.
Dan alhamdulillah, akhirnya di tahun 2020 ini rencana itu terwujud. Kini Masjid Al Barkah Pinayungan telah berdiri kokoh dan menjadi masjid ikonik dalam pandangan saya. (Bhy)
*Sebagian sumber foto didownload dari laman facebook Bpk. M. Yusup Setiawan