Suara arus air bening di sungai dangkal belakang tenda seolah memberi isyarat: teruslah bergerak, jangan diam!
Sementara batu-batu di sungai itu juga seperti memancarkan sinyal: tetaplah diam, jangan ikuti arus. Lawan!
Sedangkan semilir hawa sejuk pukul dua puluh dua lewat sepuluh malam itu seakan berbisik pelan: tidurlah, lupakan semua!
Apa yang ada malam itu seperti tak ada. Kosong. Aku tak mampu bergerak. Aku tak kuasa diam. Aku tak sanggup melupakan. (Bhy)