13 Juli 2020

Sekeping Ilmu: Kecil Tapi Besar, Sederhana Tapi Kaya

ibadah-haji-2015

Sungguh, benarlah apa yang banyak dibicarakan orang tentang ibadah haji, bahwa perjalanan menunaikan puncak rukun Islam itu penuh dengan hikmah.

Ada banyak kisah dan pengalaman dramatis seputar ibadah haji yang telah diceritakan. Saya pun tak luput. Semua cerita yang saya dengar dan baca, beberapa saya alami sendiri.

Seluruhnya menguji integritas diri untuk meneguhi Millah Ibrahim dalam risalah Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Dan sebetulnya semua kisah dramatis itu bermuara pada ujian tentang kesabaran dan keikhlasan.

Saya melihat dari sisi santri saja, yakni tentang belajar sepanjang hayat, kapan dan di mana saja. Momen haji 2015 itu adalah "madrasah", kesempatan untuk belajar banyak hal, terutama pengetahuan tentang fiqih sehari-hari yang tampak remeh tapi sebenarnya berimplikasi besar.

Contoh sederhana tentang wudhu. Bagi mayoritas muslim Indonesia yang bermazhab Syafii, bersentuhan antara lelaki dan perempuan tanpa penghalang dapat membatalkan wudhu.

Thowaf merupakan ruknun min arkaanilhajj. Pelaksanaannya tak jarang berbarengan dengan jamaah lain, sehingga kondisi seringkali dalam keadaan berdesak-desakan.

Bagaimana agar wudhu tak batal dan thowaf tetap sah? Para ulama kita telah memikirkan solusinya. Selengkapnya dapat dibaca di sini atau di sini.

Itu dari hal kecil dan sederhana semisal wudhu yang biasa kita lakukan sehari-hari. Tapi menjadi hal besar dan kaya referensi ketika berada pada tempat dan momentum yang khusus seperti thowaf di musim haji.

Penambahan pengetahuan itulah yang membuat momen ibadah haji 2015 terasa utuh, lengkap dengan cerita-cerita dramatis yang akan saya bagikan di tulisan yang lain. Salam. (Bhy)






Konten Sebelumnya
Konten Berikutnya